Film Pembalasan Maut Atas Serangan Israel

Mei 2010, pasukan khusus Israel menyerang kapal Turki yang memimpin armada kapal yang berupaya untuk menghentikan embargo angkatan laut Israel terhadap Jalur Gaza.

Beberapa pejabat Israel mengatakan, komisi penyelidikan PBB yang dipimpin oleh bekas perdana menteri Selandia Baru Brian Palmer, menemukan bahwa blokade Gaza oleh Israel itu sah. Israel tak menyebutkan apa dasar kesimpulannya itu, yang pasti akan ditolak oleh Palestina. 20 orang tewas dan 19 warga sipil terluka. Israel terlalu berle­bihan saat menyerang Mavi Mar­mara, kapal yang membawa ban­tuan kemanusiaan ke Gaza yang menewaskan sembilan aktivis Turki. Kesimpulan ini didapat da­ri hasil penyelidikan yang di­umumkan Turki, Minggu (23/1).
beberapa media berhasil mengambil adegan penyerangan tentara bezat israel tersebut.
Nah, sahabat..beberapa lama setelah tragedi tersebut, muncul sebuah film yang menggambarkan pembalasan atas penyerangan Israel, dan ini diangkat dari kisah nyata, walaupun terdapat beberapa adegan yang dimodif. mau tahu filmnya..nah selain bisa nonton langsung di blog saya ini, sahabat juga bisa mendownloadnya. silahkan KLIK disini DOWNLOAD disini O,ya..video ini juga hasil downlodan yang saya Upload lagi. Kualitas DVD, nah kalo sudah, jangan lupa tinggalkan komentarnya ya

BUTA BUKAN ALASAN UNTUK TIDAK TILAWAH QUR'AN


Keterbatasan bukanlah suatu alasan untuk berhenti beribadah kepada Allah, karena esensi dasar penciptaanmanusia adalah untuk beribadah pada Nya, dalam kondisi apapun.

Seorang tuna netra tampak meraba sebuah Al Quran besar dengan tulisan berbentuk bintik-bintik. Tidak ada kelihatan tinta hitam layaknya Alquran umumnya dijual orang di pasaran. Namun jelas terdengar lantunan ayat suci dari mulut penghuni panti khusus Tuna Netra Fajar Harapan, Martapura.

Alquran Braille memang akan sulit dibaca oleh orang dengan mata normal. Tapi bagi penderita tuna netra, Al Quran Braille adalah jendela yang menjadi jalan cahaya Ilahi hingga membuat mereka melihat indahnya ciptaan Allah.

”Alquran kami memang beda. Ukurannya juga lebih besar dan dibagi per juz,” kata salah satu penghuni panti Rudi, Sabtu (6/8/2011) siang.

Sungguh ironi, mereka yang tak mampu melihat saja bersemangat membaca Al Quran, namun kebanyakan orang awam yang masih dianugerahi kesehatan dan kesempurnaan masih enggan membaca Alquran.

Tiap malam usai tarawih mereka bersama melakukan tadarusan hingga 3 juz!.

“Kadang bisa sampai 3 juz bisa dibaca,” kata Rudi.

Allah memberi ujian pada mereka berupa buta mata, tetapi ujian itu bukanlah beban dan penghalang bagi mereka untuk membaca dan mempelajari Ayat-ayat Nya. Subhanalloh. Bagaimana dengan kita, sudahkan semangat ibadah itu tumbuh subur dalam lisan dan mata ‘sempurna’ kita untuk melafadzkan Al Qur’an? (tbn/arrahmah)
Sumber : http://www.suaklanjut.com