MAKNA ISLAM


sahabat muslim, kita sampai pada bagian terakhir mengenai pengenalan makna Islam dari segi bahasa. Makna Islam dari segi bahasa yang akan kita bahas sekarang adalah "Sullam".

�Sullam�

Sullam memiliki huruf dasar yang sama dengan Islam, yaitu Sin Lam dan Mim. Sullam artinya tangga. Istilah Sullam digunakan di beberapa ayat di Al Qur'an. Contohnya pada surat At Tur ayat 38 berikut ini:

"Ataukah mereka mempunyai tangga / sullam (ke langit) untuk mendengarkan pada tangga itu (hal-hal yang gaib)? Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka mendatangkan suatu keterangan yang nyata." (QS. At Tur: 38)

Contohnya lainnya yaitu pada surat Al An'am ayat 35 berikut ini:

"Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu, maka jika kamu dapat membuat lobang di bumi atau tangga / sullam ke langit lalu kamu dapat mendatangkan mu'jizat kepada mereka (maka buatlah)..." (QS. Al An'am: 35)

Istilah "tangga" digunakan dalam Al Qur'an dengan sebutan "Sullam". Dari istilah tersebut, yang hendak kami sampaikan di sini adalah Islam juga bermakna "Sullam", tangga, dengan kata lain berarti bertahap (tadarruj), gradual.

Sobat muslim, manusia secara fitrah tercipta dalam kebertahapan dan keseimbangan yang nyata. Kebertahapan selalu melekat dalam seluruh kiprah manusia, baik secara individu maupun kolektif. Kita pun mengenal fase / tahapan kehidupan, mulai dari alam rahim, alam dunia, alam kubur, dan seterusnya. Al Qur'an pun diturunkan secara bertahap ke dunia melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad, tidak diturunkan secara langsung keseluruhan. Surat yang pertama kali diturunkan adalah surat Al Alaq ayat 1 sampai 5. Dalam mengenalkan Islam ke seluruh manusia juga ada tahapannya, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dalam proses belajar pun kita melakukannya secara bertahap, diawali dengan mempelajari ilmu-ilmu dasar, sampai ke tingkat lanjut. Hidup ini tidak terlepas dari yang namanya kebertahapan. Bertahap juga bisa diartikan : tidak tergesa-gesa.

Kaitannya antara Sullam (bertahap) dengan Islam, misalnya dalam menerapkan Islam ada tahapannya, bersungguh-sungguh mulai dari menguatkan aqidah, ibadah, dan seterusnya hingga menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu bagi yang baru ingin mengenal Islam, janganlah sungkan-sungkan untuk mempelajari dasar-dasar Islam, mulai dari Aqidah (misalnya tentang syahadat, tentang Allah, Rasul, Kiamat, dan seterusnya). Selanjutnya pelajarilah tentang ibadah (misalnya tentang shalat, puasa, zakat, dan seterusnya). Setelah itu baru yang lain. Namun ini bukan berarti dapat dijadikan alasan untuk menyimpangkan diri dari Islam, misalnya untuk tidak shalat, dengan alasan masih mempelajari aqidah. Shalat tetaplah wajib hukumnya, tidak berubah dari dulu hingga sekarang. Apalagi shalat merupakan bagian dari rukun Islam. Demikian pula dengan yang lain, misalnya puasa, zakat, dan seterusnya.
MAKNA ISLAM
Saudaraku, di dalam Al Qur'an, penggunaan istilah "Sullam" selalu dikaitkan dengan "tangga menuju langit". Maka, tahapan yang kita lalui dalam Islam adalah tahapan menuju tingkat yang lebih tinggi, lebih mulia, salah satunya yaitu derajat taqwa. Dengan demikian menganut Islam itu sendiri merupakan "tahapan" bagi kita untuk memperoleh derajat taqwa. Ini artinya, kita tidak diarahkan untuk menjadi muslim yang stagnan, tidak ada peningkatan keimanan. Sebagaimana firman Allah SWT:

"Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu." (QS Al Hujurat: 13).

Atau yang lebih parah, jangan sampai kita justru "secara bertahap" semakin terpuruk, semakin jauh dari iman dan taqwa (bahasa gaulnya yaitu "Islam KTP"). Jika kita lihat teman-teman kita yang lain, tidak sedikit di antara mereka yang secara gradual aqidahnya terkikis, tergantikan oleh ideologi lain, misalnya hedonisme yang "mempertuhankan" materi keduniawian, hanya untuk kesenangan belaka. Atau komunisme yang lebih dekat kepada atheis (tidak mengakui keberadaan Tuhan), kapitalis yang semuanya dipandang dari segi keuntungan duniawi, dan sebagainya. Yang lebih mengerikan lagi ada yang secara bertahap justru keluar dari Islam, pindah ke agama lain. Naudzubillah min dzalik.

Manusia yang normal tentu menginginkan derajat yang mulia, dan itu hanya ada di dalam Islam. Nabi Ibrahim berpesan, sebagaimana yang tertera di Al Qur'an berikut ini:

"(Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam"." (QS. Al Baqarah: 132).

...

Sobat muslim, demikianlah pengenalan kita mengenai makna Islam secara bahasa. Pembahasan ini insya Allah akan berlanjut kepada pengenalan Islam lebih mendalam, yaitu dari segi istilah. Mudah-mudahan dapat memotivasi kita agar lebih jauh lagi untuk mengenal dan mengamalkan Islam.

[-- by abusafar :: serial Tarbiyah Islamiyah: ma'rifatul dinul Islam --]


0 Response to "MAKNA ISLAM"

Posting Komentar

Silahkan poskan komentar anda disini. Jangan lupa Like